Nama Daerah :
Sumatra: pineng, pineung, pinang, batang mayang, batang bangkah, batang pinang, pining, boni.Jawa: jambe, penang, wohan.
Kalimantan: gahat, gehat, kahat, taan, pinang.
Nusatenggara: buah jambe, bua, winu, pua, wenji, keu, ua, ehu, glok, wua, tilade.
Pemerian :
Bau lemah; rasa kelat dan agak pahit.Pemeriksaan Makroskopik :
Biji
keras, utuh atau berupa irisan. Biji utuh berbentuk kerucut pendek
dengan ujung membulat, jarang berbentuk hampir setengah bulatan, bagian
pangkal agak datar dengan suatu lekukan dangkal, panjang 15 mm sampai 30
mm, kemerahan, agak berlekuk-lekuk menyerupai jala dengan warna yang
lebih muda; pada pangkal biji sering terdapat bagian-bagian dari kulit
buah, warna putih. Pada bidang irisan biji tampak perisperm berwarna
coklat tua dengan lipatan-lipatan tidak beraturan menembus endosperm
yang berwarna agak keputih-putihan.
Pemeriksaan Mikroskopik :
Pada
penampang melintang biji tampak selapis sel perikarp atau kulit biji,
berpigmen. Endokarp terdiri dari beberapa lais sel, berdinding tebal,
tampak seperti sel batu bila terpotong paradermal. Mesokarp terdiri dari
jaringan parenkim berdinding tipis dan serabut dengan lumen lebar
mesokarp. Endosperm terdiri dari sel-sel berdinding tebal, mempunyai
saluran noktah dan berisi butir-butir aleuron.
Serbuk: berwarna coklat. Fragmen
pengenal adalah endosperm dengan saluran noktah; mesokarp; endosperm
dengan saluran noktah; mesokarp; endosperm tanpa saluran noktah; fragmen
perikarp dengan pigmen; serabut yang terdapat pada mesokarp dengan
butir-butir silica;
fragmen perikarp terpotong melintang dan longitudinal berpigmen; fragmen
bagian dalam perikarp terpotong paradermal, tampak endokarp dan
mesokarp.
Cara Identifikasi :
- Pada 2 mg serbuk biji tambahkan 5 tetes asam sulfat P; terjadi warna coklat merah.
- Pada 2 mg serbuk biji tambahkan 5 tetes asam sulfat 10 N; terjadi warnacoklat muda.
- Pada 2 mg serbuk biji tambahkan 5 tetes larutan natrium hidroksida P 5% b/v dalam etanol P; terjadi warna coklat muda.
- Pada 2 mg serbuk biji tambahkan 5 tetes ammonia (25%) P; terjadi warna merah jingga.
- Pada 2 mg serbuk biji tambahkan 5 tetes larutan besi (III) klorida P 5% b/v; terjadi warna kuning kehijauan.
Uji Kemurnian :
Kadar abu. Tidak lebih dari 2%.
Kadar abu yang tidak larut dalam asam. Tidak lebih dari 1%.
Kadar sari yang larut dalam air. Tidak kurang dari 30%.
Kadar sari yang larut dalam etanol. Tidak kurang dari 40%.
Bahan organic asing. Tidak lebih dari 2%.
Kadar abu yang tidak larut dalam asam. Tidak lebih dari 1%.
Kadar sari yang larut dalam air. Tidak kurang dari 30%.
Kadar sari yang larut dalam etanol. Tidak kurang dari 40%.
Bahan organic asing. Tidak lebih dari 2%.
Kegunaan :
Memperkecil pupil mata, obat cacing (antelmintik).Kandungan Senyawa :
Arekolin, arekaidin, guvasin, guvakolin, isoguvasin, gula, resin.Referensi ;
Materia Medika Indonesia V, hal 55-58, thn 1989, Depkes RIPenulis :
- Nana Kartika
- Galih Andre Prasetyo
Tidak ada komentar:
Posting Komentar