Pages

Sabtu, 22 Februari 2014

Rincian Simpilisia Areceae Semen ( Biji Pinang )

Nama Daerah :

Sumatra: pineng, pineung, pinang, batang mayang, batang bangkah, batang pinang, pining, boni.
Jawa: jambe, penang, wohan.
Kalimantan: gahat, gehat, kahat, taan, pinang.
Nusatenggara: buah jambe, bua, winu, pua, wenji, keu, ua, ehu, glok, wua, tilade.

Pemerian :

Bau lemah; rasa kelat dan agak pahit.

Pemeriksaan Makroskopik :

Biji keras, utuh atau berupa irisan. Biji utuh berbentuk kerucut pendek dengan ujung membulat, jarang berbentuk hampir setengah bulatan, bagian pangkal agak datar dengan suatu lekukan dangkal, panjang 15 mm sampai 30 mm, kemerahan, agak berlekuk-lekuk menyerupai jala dengan warna yang lebih muda; pada pangkal biji sering terdapat bagian-bagian dari kulit buah, warna putih. Pada bidang irisan biji tampak perisperm berwarna coklat tua dengan lipatan-lipatan tidak beraturan menembus endosperm yang berwarna agak keputih-putihan.

Pemeriksaan Mikroskopik :

Pada penampang melintang biji tampak selapis sel perikarp atau kulit biji, berpigmen. Endokarp terdiri dari beberapa lais sel, berdinding tebal, tampak seperti sel batu bila terpotong paradermal. Mesokarp terdiri dari jaringan parenkim berdinding tipis dan serabut dengan lumen lebar mesokarp. Endosperm terdiri dari sel-sel berdinding tebal, mempunyai saluran noktah dan berisi butir-butir aleuron.
Serbuk: berwarna coklat. Fragmen pengenal adalah endosperm dengan saluran noktah; mesokarp; endosperm dengan saluran noktah; mesokarp; endosperm tanpa saluran noktah; fragmen perikarp dengan pigmen; serabut yang terdapat pada mesokarp dengan butir-butir silica; fragmen perikarp terpotong melintang dan longitudinal berpigmen; fragmen bagian dalam perikarp terpotong paradermal, tampak endokarp dan mesokarp.

Cara Identifikasi :

  • Pada 2 mg serbuk biji tambahkan 5 tetes asam sulfat P; terjadi warna coklat merah.
  • Pada 2 mg serbuk biji tambahkan 5 tetes asam sulfat 10 N; terjadi warnacoklat muda.
  • Pada 2 mg serbuk biji tambahkan 5 tetes larutan natrium hidroksida P 5% b/v dalam etanol P; terjadi warna coklat muda.
  • Pada 2 mg serbuk biji tambahkan 5 tetes ammonia (25%) P; terjadi warna merah jingga.
  • Pada 2 mg serbuk biji tambahkan 5 tetes larutan besi (III) klorida P 5% b/v; terjadi warna kuning kehijauan.

Uji Kemurnian :

Kadar abu. Tidak lebih dari 2%.
Kadar abu yang tidak larut dalam asam. Tidak lebih dari 1%.
Kadar sari yang larut dalam air. Tidak kurang dari 30%.
Kadar sari yang larut dalam etanol. Tidak kurang dari 40%.
Bahan organic asing. Tidak lebih dari 2%.

Kegunaan :

Memperkecil pupil mata, obat cacing (antelmintik).

Kandungan Senyawa :

Arekolin, arekaidin, guvasin, guvakolin, isoguvasin, gula, resin.

Referensi ;

Materia Medika Indonesia V, hal 55-58, thn 1989, Depkes RI

Penulis :

  1. Nana Kartika
  2. Galih Andre Prasetyo

Tidak ada komentar:

Posting Komentar